• AddressJl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo
  • Email
  • Contact(0725) 42445-42

EKONOMI HIJAU DI INDONESIA

Ekonomi hijau (green economy) di Indonesia merupakan strategi utama dalam transformasi pembangunan nasional menuju visi “Indonesia Emas 2045”. Tujuan utamanya adalah mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan.​

???? Pilar Utama Ekonomi Hijau di Indonesia

  1. Ekonomi Rendah Karbon & Sirkular
    • Fokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca melalui efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah berbasis prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
    • Inisiatif seperti pengembangan energi surya, angin, dan hidroelektrik menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. ​
  2. Ekonomi Biru
    • Mengelola sumber daya kelautan secara berkelanjutan, termasuk pengembangan ekowisata bahari dan perikanan ramah lingkungan
  3. Transisi Energi
    • Komitmen untuk meningkatkan porsi energi terbarukan menjadi 17–19% pada 2025 dan mencapai net-zero emission pada 2060.
    • Melalui kemitraan seperti Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia berupaya mempercepat dekarbonisasi sektor kelistrikan.

✅ Contoh Implementasi di Lapangan

  • Ekowisata: Pengelolaan Taman Nasional Komodo dengan pembatasan pengunjung dan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai pemandu wisata.
  • Perhutanan Sosial: Program Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang memberikan akses kepada masyarakat untuk mengelola hutan secara lestari.
  • Transportasi Berkelanjutan: Peningkatan jaringan transportasi umum dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. ​
  • Pengelolaan Limbah: Penerapan pendekatan 3R di berbagai wilayah untuk mengurangi dampak negatif limbah pada lingkungan. ​

???? Dampak Ekonomi dan Sosial

  • Pertumbuhan Ekonomi: Penerapan ekonomi hijau diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22% hingga 2045. ​
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Diperkirakan menciptakan hingga 4,4 juta lapangan kerja hijau.
  • Pengurangan Emisi: Mengurangi emisi sebesar 86 juta ton CO₂-ekuivalen.

    Ekonomi hijau (green economy) di Indonesia merupakan strategi utama dalam transformasi pembangunan nasional menuju visi “Indonesia Emas 2045”. Tujuan utamanya adalah mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan.​

???? Pilar Utama Ekonomi Hijau di Indonesia

  • Ekonomi Rendah Karbon & Sirkular
    • Fokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca melalui efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah berbasis prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
    • Inisiatif seperti pengembangan energi surya, angin, dan hidroelektrik menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. ​
  • Ekonomi Biru
    • Mengelola sumber daya kelautan secara berkelanjutan, termasuk pengembangan ekowisata bahari dan perikanan ramah lingkungan
  • Transisi Energi
    • Komitmen untuk meningkatkan porsi energi terbarukan menjadi 17–19% pada 2025 dan mencapai net-zero emission pada 2060.
    • Melalui kemitraan seperti Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia berupaya mempercepat dekarbonisasi sektor kelistrikan.

✅ Contoh Implementasi di Lapangan

  • Ekowisata: Pengelolaan Taman Nasional Komodo dengan pembatasan pengunjung dan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai pemandu wisata.
  • Perhutanan Sosial: Program Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang memberikan akses kepada masyarakat untuk mengelola hutan secara lestari.
  • Transportasi Berkelanjutan: Peningkatan jaringan transportasi umum dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. ​
  • Pengelolaan Limbah: Penerapan pendekatan 3R di berbagai wilayah untuk mengurangi dampak negatif limbah pada lingkungan. ​

???? Dampak Ekonomi dan Sosial

  • Pertumbuhan Ekonomi: Penerapan ekonomi hijau diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22% hingga 2045. ​
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Diperkirakan menciptakan hingga 4,4 juta lapangan kerja hijau.
  • Pengurangan Emisi: Mengurangi emisi sebesar 86 juta ton CO₂-ekuivalen.